SainsScience

Jangan berhenti mencari tahu!

SainsScience

Jangan berhenti mencari tahu!

SainsScience

Jangan berhenti mencari tahu!

SainsScience

Jangan berhenti mencari tahu!

SainsScience

Jangan berhenti mencari tahu!

Rabu, 22 Agustus 2012

Lendir Siput Hilangkan Keriput


eo.wikipedia.org

Dalam lendir siput mengandung senyawa yang bermanfaat menjaga kesehatan dan kelembaban kulit.
Berbagai produk perawatan kulit yang ditawarkan di pasar karena hampir setiap wanita merindukan kulit yang indah. Produk-produk tersebut bahkan terdengar tidak masuk akal dan agak menjijikkan. Salah satunya adalah krim pelembab yang terbuat dari lendir bekicot.
Krim yang dikembangkan oleh Laboratorios Lissia di Colombia ini mengandung 20 – 80% ekstrak lendir siput. Bahan bakunya tidak diambil dari siput liar, tapi dari siput yang dibudidayakan di akuarium khusus untuk menghasilkan lendir lebih banyak.
Lendir siput telah lama diyakini mengandung nutrisi tertentu yang dapat mengatasi efek penuaan. Nutrisi ini dapat melembabkan kulit serta mengencangkan sehingga menyamarkan kerutan pada permukaan wajah.
Seperti dilaporkan The Sun, kandungan penting dalam lendir siput, antara lain, glikosaminoglikan (GAG) yang mengikat senyawa peptida tembaga di dalamnya. Secara teori, kedua senyawa ini bermanfaat dalam menjaga kesehatan dan kelembaban kulit.
Glikosaminoglikan adalah jenis karbohidrat yang berperan penting dalam menjaga jaringan ikat antarsel sehingga kulit selalu terlihat lebih ketat. Senyawa ini juga mencakup komposisi hyalorunat, suatu senyawa yang membuat kulit lembab.
Sementara tembaga peptida adalah senyawa yang merangsang pembentukan kolagen di kulit. Berbagai penelitian membuktikan, peptida tembaga berperan penting dalam proses penyembuhan luka dengan merangsang pembentukan sel-sel baru untuk menggantikan sel yang rusak.
Namun, beberapa studi lain mengungkapkan efek samping dari penggunaan berlebihan peptida tembaga. Penggunaan yang berlebihan justru memicu produksi metalloproteinase yang melemahkan jaringan kulit sehingga tampak kendur.
Krim siput bukanlah satu-satunya produk unik yang dikembangkan oleh Laboratorios Lissia. Sebelumnya, laboratorium kencantikan ini membuat produk anti-keriput dengan bahan yang terbuat dari bisa ular.
Dalam waktu dekat, laboratorium ini akan mengembangkan produk perawatan kulit yang mengandung bubuk berlian.

http://intisari-online.com/

Material Teringan di Dunia


sciencespacerobots.com


Musim panas ini kita dihibur oleh aksi-aksi menegangkan atlet Olimpiade London 2012. Citius, Altius, Fortius, atau lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat menjadi slogan utama perhelatan internasional yang telah diadakan sejak 1894 itu. Namun, bersamaan dengan ajang unjuk kekuatan fisik para atlet di London, Inggris, para ilmuan di Hamburg, Jerman ternyata juga unjuk kejeniusan dengan ciptaan mereka, yaitu material nanokarbon teringan di dunia.
Material nanokarbon teringan yang diberi namaaerographite ini diklaim hanya berbobot 0,2 miligram per sentimeter kubik. Bobot ini hanyalah seperempat bobot material teringan di dunia kedua, yaitu nickel-phosphorus microlattice, yang diciptakan oleh peneliti dari Amerika tahun lalu. Bila dibandingkan dengan udara, maka bobot aerographite enam kali lebih ringan! Wow!
Para peneliti nanoteknologi telah melakukan penelitian dengan karbon nanotube selama bertahun-tahun. Beragam ciptaan pun telah dihasilkan, dari sepeda super ringan, hingga keperluan medis. Para peneliti Jerman awalnya ingin menciptakan material yang kuat serta mampu menjadi konduktor yang baik. Untuk itu mereka menghubungkan cabang-cabang dari karbon nanotube agar membentuk jaringan. Secara mengejutkan material ini ternyata juga memiliki bobot yang sangat ringan. Hmm, bonus temuan rupanya.
Walau ringan, aerographite memiliki struktur seperti foam, jadi tak mungkin digunakan untuk membuat alat-alat berat seperti mobil balap atau pesawat tempur. Kemampuannya untuk menghantar listrik dengan baik, dan kemampuan kompresinya yang mencapai 95%, memungkinkanaerographite untuk digunakan dalam pembuatan baterai atau komponen elektrik seperti kapasitor.
Menariknya, 99,99% dari satu sentimeter kubik dari aerographite merupakan udara. Anehnya lagi, udara tersebutlah yang membuat material baru ini berbobot. Normalnya, material menjadi ringan karena mengandung udara, seperti halnya di stereofoam atau permen kapas. Namun tidak diaerographite karena karbon nanotube-nya enam kali lebih renggang dibandingkan kerapatan molekul udara. Jadi bila udara yang ada di dalam aerographite dikeluarkan, maka ia akan melayang.
Hmm... Kapan ya aerographite ini bisa diaplikasikan secara nyata. Jangan-jangan kita bisa membuat rumah terbang dari bata teringan di dunia. Tertarik? (businessweek.com

http://intisari-online.com/

Dilema Pengemudi Pada Teknologi


Suatu hasil penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa tiga perempat penduduk Amerika Serikat merasa takut ketika teknologi yang digunakan dalam kendaraan mereka terlalu banyak, karena dapat mengganggu bahkan membahayakan.
Penelitian yang dilakukan oleh Harris Interactive, sebuah perusahaan jajak pendapat di AS, ini mengumpulkan informasi dari 2,634 penduduk AS berusia lebih dari 18 tahun. Temuan yang menarik lainnya adalah 60 persen dari individu-individu tersebut juga merasa lebih aman dalam berkendara ketika teknologi yang digunakan semakin modern.
Tentunya dua temuan dari satu penelitian yang sama tersebut menunjukkan adanya kontradiksi yang unik. Di satu sisi mereka merasa teknologi dapat membantu dalam urusan keamanan, namun di sisi lain juga dianggap dapat mengganggu, di sisi keamanan juga.
Keselamatan, berdasarkan penelitian ini, memang mendapat perhatian besar penduduk AS. Perhatian terhadap pentingnya keamanan ini meningkat seiring usia, yaitu, 71 persen pada 18-35 tahun dan 79 persen pada penduduk berusia lebih dari 67 tahun.
Selain takut mengganggu saat berkendara, 62 persen dari mereka juga takut jika semakin banyak teknologi yang digunakan, maka semakin besar juga perusahaan dapat mengetahui bagaimana dan di mana mereka berkendara. Mereka takut privasi mereka hilang.
Kontradiksi lainnya adalah mengenai hiburan, apakah perlu sebanyak mungkin atau malah seminimal mungkin. Enam puluh satu persen merasa bahwa saat berkendara mereka tidak harus selalu tersambung dengan jaringan dan perangkat hiburan. Namun, dengan jumlah yang hampir sama, yaitu 58 persen dari responden menyatakan bahwa mereka memang perlu tersambung dengan hiburan ataupun koneksi internet.
Apabila melihat adanya dilema tersebut dari sisi keamanan, maka dapat dijelaskan bahwa mereka memang merasa membutuhkan teknologi, tapi khusus untuk perangkat keamanan seperti kamera belakang, sensor pejalan kaki, dan sistem peringatan blind spot (titik di saat kendaraan yang berada di dekat kita tidak terlihat oleh kaca spion). Kebutuhan akan perangkat hiburan dan koneksi internet tidaklah sebesar kebutuhan akan perangkat keamanan.
Apakah keberadaan teknologi dalam sebuah mobil akan menentukan seseorang membelinya? Jawabannya tergantung usia. Enam puluh tujuh persen dari mereka yang berusia 18-35 tahun dan 63 persen dari mereka yang berusia 36-49 tahun membeli mobil karena adanya teknologi yang tertanam di dalamnya. Bandingkan dengan kelompok yang lebih tua, berusia 50-66 tahun, hanya mencapai angka 46 persen. (TechNewsDaily)

http://intisari-online.com/

Cara Alami Menekan Nafsu Makan



Mengontrol berat badan bukan hanya dipengaruhi oleh sejumlah besar asupan makanan. Tapi juga dari gaya hidup sehari-hari. Jika hanya menekan nafsu makan dengan mengurangi makan, Anda keliru. Ini mungkin saja akan membuat tubuh Anda terlihat tipis, tetapi asupan kalori dan nutrisi berkurang.
Berikut ini tujuh strategi yang dapat membantu menekan nafsu makan secara alami, seperti dilansir oleh fitsugar.
  • Minum lebih banyak air. Banyak orang tidak bisa membedakan rasa lapar dan dehidrasi. Kadang-kadang Anda merasa perut kosong dan menafsirkannya sebagai rasa lapar, akhirnya makan makanan yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh tubuh. Padahal sebenarnya tubuh kita mengalami dehidrasi.
  • Olahraga. Buang jauh-jauh pikiran bahwa olahraga membuat rasa lapar lebih besar, yang akhirnya membuat kita makan terlalu banyak. Itu tidak benar. Olahraga justru akan membantu mengurangi nafsu makan kita.
  • Jangan lewatkan sarapan. Dalam kegiatan sehari-hari, sarapan adalah kunci keberhasilan. Oleh karena itu, jangan dilewatkan. Jika kita tidak sarapan, maka akan merasa sangat lapar di siang hari, yang akhirnya membuat kalap, makan siang dengan porsi yang lebih besar dan akhirnya merasa terlalu kenyang. Itu tidak baik bagi tubuh. Dengan sarapan maka metabolisme tubuh akan bekerja lebih awal, dan membantu kita bersemangat untuk menjalani kegiatan.
  • Konsumsi protein. Protein dapat membantu kita mempertahankan energi dan bersemangat sepanjang hari. Oleh karena itu, kita harus makan makanan rendah kalori dan sarapan tinggi protein.
  • Konsumsi teh. Kebiasaan ngemil setelah makan harus diganti dengan konsumsi teh panas yang akan membantu kita merasa lebih kenyang dan memuaskan rasa lapar.
  • Jujur dengan diri sendiri. Apakah Anda makan makanan ringan seperti keripik, cokelat, es krim, permen, kue, dan makanan ringan tidak sehat lainnya ketika merasa lelah atau stres? Akuilah dan ubah kebiasaan buruk itu.
  • Makan teratur. Makan sekali atau dua kali sehari dengan porsi besar adalah kesalahan besar. Yang penting adalah makan secara teratur tiga sampai lima kali sehari dengan porsi kecil. Ini akan menghindari kita merasa lapar yang sering membuat kita makan berlebihan.
http://intisari-online.com/

Es Teh Pemicu Gangguan Ginjal?


Teh telah terbukti sebagai minuman antioksidan. Namun, konsumsi teh tidak selalu baik untuk kesehatan. Apa yang biasanya Anda pilih untuk menemani waktu santai atau setelah makan. Segelas teh dingin atau air tawar?
Sebuah penelitian baru yang dilaporkan olehHealth News Daily menunjukkan bahwa mengonsumsi es teh ternyata berisiko menyebabkan batu ginjal. Penelitian dilakukan oleh Loyola University Medical Center. Mereka menjelaskan bahwa teh yang disajikan dingin mengandung oksalat tinggi. Oksalat ini menyebabkan pembentukan kristal kecil yang terbentuk dari mineral dan garam. Tidak hanya teh yang mengandung oksalat, jenis makanan lain seperti bayam, cokelat, dan kacang-kacangan, juga termasuk dalam daftar makanan tinggi oksalat.
Meskipun kristal tidak berbahaya, namun para peneliti mengatakan bahwa penumpukan kristal sangat mungkin terjadi. Selanjutnya ini akan mengganggu aliran air kemih dari ginjal ke kandung kemih, yang menyebabkan sakit parah.
“Bagi orang yang memiliki kecenderungan gangguan fungsi ginjal, es teh tidak dianjurkan sama sekali,” kata Dr. John Milner, asisten profesor urologi di Loyola University Chicago Stritch. “Seperti banyak orang, saya juga sangat menikmati es teh saat udara panas, tapi jangan berlebihan.”
Sementara, Dr. dr. Parlindungan Siregar, SpPD-KGH, dari Bagian Ginjal dan Hipertensi Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran UI, mengatakan bahwa risiko pembentukan batu berkurang dengan asupan harian kopi berkafein dan tanpa kafein sebesar 10%, teh 14%, dan anggur 39%. Jus buah jeruk cocok untuk pencegahan batu kalsium oksalat, asam urat, dan batu sistin.
Risiko pembentukan batu secara nyata meningkat sebesar 35% karena konsumsi jus apel dan 37% untuk jus grapefruit. Minuman cola secara signifikan telah terbukti meningkatkan eksresi urine oksalat pada pria dan wanita. Konsumsi bir mengakibatkan penurunan pH urine dan peningkatan ekskresi urine asam urat. Kuat hubungan antara jumlah konsumsi minuman ringan (yang diasamkan dengan asam fosfat) dan terulangnya pembentukan batu kemih.
Efek alkalizing karena kandungan bikarbonat tinggi pada air mineral bisa dipakai dalam pengobatan kalsium oksalat, asam urat, dan batu sistin, tetapi kontraindikasi pada batu struvite. Jika komposisi batu sejauh ini tidak diketahui, minuman air mineral ini cocok karena rendahnya kandungan garam mineral dan bikarbonat.
Sebagaimana diketahui, dehidrasi merupakan salah satu penyebab kerusakan ginjal. Untuk menghindari dehidrasi, mengonsumsi air putih tetaplah merupakan pilihan yang terbaik. Jangan lupa, anjuran untuk selalu minum air putih 8 gelas setiap hari, untuk menghindari kerusakan ginjal. (*)

http://intisari-online.com/

Depresi dapat menyebabkan berkurangnya volume otak


Depresi berat atau stres yang kronis dapat menyebabkan berkurangnya volume otak yang dapat menimbulkan gangguan emosional dan kognitif. Namun, bagaimana hal tersebut dapat terjadi baru diketahui melalui penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Yale University. Mereka berhasil menemukan salah satu penyebabnya, yaitu terjadinya perubahan genetis tunggal yang memicu hilangnya koneksi di jaringan otak, baik pada manusia maupun hewan.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine ini menunjukkan bahwa perubahan genetik ini seperti sebuah faktor transkripsi yang menekan ekspresi pada beberapa gen yang diperlukan untuk terjalinnya hubungan antara sel-sel otak. Apabila hubungan ini tertekan atau bahkan terputus, maka dapat menyebabkan hilangnya masa otak, terutama pada lapisan prefrontal (area di dekat pusat motorik).
“Kami ingin menguji gagassan yang menyebutkan bahwa stres dapat menyebabkan hilangnya hubungan antara sel-sel otak,” ujar Ronald Duman, profesor di bidang neurobiolagi dan farmakologi. “Temuan kami menunjukkan bahwa jaringan-jaringan otak secara normal terlibat dalam emosi sehingga dapat terganggu apabila terjadi proses penerjemahan (antara emosi dan jaringan otak),” tambahnya.
Temuan ini diperoleh setelah tim peneliti menganalisis jaringan otak pada pasien yang menderita depresi dan pasien yang tidak menderita depresi. Tujuannya untuk mencari perbedaan pola ketika terjadi aktivasi suatu sel. Ternyata otak pesien yang mengalami depresi menunjukkan tingkat ekspresi yang lebih rendah pada sel-sel yang diperlukan untuk terjalinnya hubungan antara sel otak.
Menurut H.J. Kang, yang memimpin penelitian ini, setidaknya lima bagian dari sel-sel ini dapat diatur oleh faktor transkripsi tunggal yang disebut GATA1. Ketika faktor transkripsi ini diaktivasi pada tikus, maka gejala depresi akan terlihat. Temuan ini menunjukkan bahwa GATA1 memiliki peran tidak hanya pada hubungan antar sel-sel otak tapi juga pada gejala-gejala depresi.
Oleh karenanya Duman yakin bahwa keberadaan GATA1 ini suatu saat dapat digunakan untuk mendeteksi apakah seseorang menderita depresi berat atau stres. Selain itu, temuan ini diharapkan juga mampu mendorong terciptanya terapi antidepresan yang lebih efektif. (ScienceDaily)

http://intisari-online.com/

Jahe, Teman Penderita Diabetes


Manfaat jahe telah dikenal selama ribuan tahun. Tidak hanya sebagai bumbu masak, rempah-rempah dengan nama latin Zingiber officinale juga bermanfaat sebagai obat tradisional. Bahkan disebutkan bahwa jahe dapat meredakan nyeri otot. Jahe diperkirakan berasal dari bagian selatan daratan Cina, yang kemudian menyebar ke seluruh Asia, Eropa, Afrika ke Amerika Latin.
Menurut Huffington Post, sejumlah ilmuwan dari University of Sydney, Australia, menemukan manfaat jahe pada pasien diabetes. Mereka menemukan bahwa nutrisi jahe bekerja membantu mengatur kadar gula darah.
Berdasarkan hasil riset yang dipublikasikan dalam Medical News, ekstrak jahe berisi gingerol, yang mampu meningkatkan penyerapan glukosa ke dalam sel otot bebas dari produksi insulin.
Profesor Roufogalis, seorang ahli kimia farmasi yang terlibat dalam penelitian mengatakan, “Jahe membantu mengontrol kadar gula darah pasien diabetes untuk mencegah komplikasi jangka panjang.”
Kandungan gingerol dalam jahe juga memiliki efek antikoagulan yang mencegah pembekuan darah. Merangsang pelepasan hormon adrenalin yang meningkatkan aliran darah. Itulah sebabnya jahe juga bertindak untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah sebagai penyebab utama stroke dan serangan jantung.
Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut, temuan ini menambah serangkaian manfaat jahe bagi tubuh. Khasiat jahe yang telah dikenal dari generasi ke generasi antara lain, mengurangi batuk, pilek, perut kembung, gangguan pencernaan, mual, diare, dan sakit tenggorokan.
Sebagai rempah-rempah, jahe hampir selalu disajikan dalam berbagai masakan oriental, baik tumis, dipanggang, digoreng, sampai dikukus. Meskipun manfaat kesehatan yang melekat, jahe menawarkan rasa yang khas dan aroma yang menambah rasa untuk hidangan. Jahe juga digunakan untuk membantu menghilangkan bau amis dari makanan seperti ikan, udang, daging sapi, dan unggas. (*)

http://intisari-online.com

Sejuta Nyamuk Bisa Kuras Darah Manusia



Nyamuk Aedes Aegypti

Tak ada yang lebih bikin keki ketika tengah asyik terlelap selain denging nyamuk di telinga atau rasa gatal di kulit setelah mereka mengisap darah sekenanya.
Selain itu, jika masanya tiba, nyamuk mampu mengantar malapetaka ke tengah keluarga dengan penyakit yang dibawanya: demam berdarah, kaki gajah, malaria.
Meski tak kunjung usai mengganggu, tak ada salahnya kita melongok sedikit fakta menarik tentang serangga ini, seperti dinukil dari laman Discover Magazine.
1. Ada sekitar 2.500 jenis nyamuk tersebar di muka bumi. Sebagian besar darinya aktif pada waktu fajar dan senja, sementara sisanya di tengah hari.
2. Nyamuk tak pernah menggigit, tapi menyedot darah dari korbannya.
3. Butuh sekitar 1.200.000 nyamuk untuk mengisap darah seorang manusia dewasa hingga tandas.
4. Binatang ini dilengkapi sinyal yang mengirim rasa kenyang ketika mereka menyedot darah. Ketika para peneliti di laboratorium mematikan sinyal itu, nyamuk mengisap darah hingga perut mereka meledak.
5. Nyamuk jantan dikenal sebagai vegetarian yang sensitif. Adapun, yang mengisap darah kita adalah nyamuk-nyamuk betina.
6. Jutaan tahun lalu, ukuran nyamuk tiga kali lebih besar dari ukuran sekarang.
7. Embusan nafas adalah hal yang nyamuk lacak ketika ingin mengisap darah korbannya. Sembunyi, karena itu, bukan ide cemerlang.
8. Jutaan orang yang hidup hari-hari ini suatu saat akan mati karena penyakit yang disebar-luaskan oleh nyamuk.
9. Namun, tak ada satu pun yang akan mati karena AIDS. Orang yang terinfeksi HIV hanya memiliki sedikit sekali partikel virus pada aliran darahnya. Jika ada nyamuk yang mengisap darah orang itu, sistem pencernaan nyamuk akan segera mematikan virus tersebut. (umi)

http://teknologi.news.viva.co.id

Aurora Menakjubkan di Pegunungan Alpen




Badai Matahari Pemicu Utara Bercahaya
Cahaya utara menari di atas Pegunungan Alpen Lyngan dalam gambar yang diambil Selasa malam dekat Tromsø, Norwegia. Aurora brilian dipicu oleh coronal mass ejection, atau CME, yang melanda planet kita Selasa pagi.
Sebuah CME adalah awan gas superpanas dan melemparkan partikel bermuatan dari matahari.
Pada hari Senin, ilmuwan ruang angkasa-cuaca melaporkan bahwa solar flare yang sangat kuat telah meledak dari daerah aktif di matahari, diikuti oleh CME besar yang datang meluncur ke arah planet kita. Ledakan dipicu aktivitas badai matahari terkuat dialami sejak Oktober 2003, menurut ahli Prediksi Cuaca Pusat NOAA Ruang di Boulder, Colorado. Ketika sebuah CME menghantam Bumi, partikel-partikel surya dibebankan dapat berinteraksi dengan gas di atmosfer kita untuk menghasilkan cahaya utara dan selatan. Sky-pengamat berada dalam siaga untuk aurora intens Selasa malam melalui Rabu pagi.




http://duniakaomao.blogspot.com


Pohon Buatan Penghasil Energi Listrik




Piezoelektrik adalah konsep sederhana untuk menghasilkan listrik yang berasal dari tekanan. Perusahaan 'Solar Botanic' telah menggunakan persis makna dari istilah itu, dalam rangka menciptakan sumber daya energi yang berkelanjutan dengan memanfaatkan cahaya, panas dan angin.

Dalam Perancanganx, 'Solar Botanic' selaku perusahaan yg memiliki ide tsb, menggunakan NanoLeaves sebagai Teknologi unggulan pd Piezoelektrik Tree.

Mungkin selanjutnya anda akan bertanya apa itu Nanoleaves dan bagaimana cara kerjanya? sehingga dpt disebut teknologi unggulan.

Teknologi NanoLeaves

Cara kerja: ketika kekuatan dr luar, seperti angin yg menghembuskan dedaunan [dengan volume sedikit ataupun banyak]. Pd saat itu juga, tekanan mekanis muncul di daun, ranting, tangkai dan cabang.

Proses ini kemudian dapat menghasilkan jutaan watt Pico yg secara efisien akan diubah menjadi listrik. Dengan begitu, semakin kuat angin maka energi yg dihasilkan akan semakin banyak.

Nanoleaves juga dapat mengkonversi cahaya tak terlihat, yang dikenal sebagai cahaya inframerah atau radiasi. Dengan kata lain, Cara kerja Nanoleaves adalah memanfaatkan radiasi matahari dan Angin sebagai sumber energi.

Manfaat

Dengan adanya Teknologi NanoLeaves, Kita diharapkan mampu Meningkatkan kesadaran pemeliharaan terhadap Lingkungan, membantu mengurangi pemanasan global dan membawa energi lebih dekat ke rumah.

http://sainsnews.blogspot.com/

Penemuan Terbaru Gambar Misterius Di Lihat Dari Angkasa Di Peru


Lagi- lagi di negara Peru ditemukan lukisan besar yang dapat dilihat dari angkasa.
Penemuan ini ditemukan oleh tim Peneliti dari Jepang dua gambar menggemparkan di dataran Nazca, Peru. Satu seperti muka manusia dan satu lagi seperti seekor binatang.

Dilansir dari Japan Times, gambar muka manusia itu berukuran panjang 4,2 meter dan lebar 3,1 meter. Geoglif, atau gambar di permukaan bumi, yang lain tampak seperti seekor binatang yang memiliki panjang 2,7 meter dan lebar 6,9 meter. Namun tanggal pembuatan kedua geoglif ini belum diketahui.
Berikut Gambar-gambar yang telah ditemukan oleh para peneliti:






Penemuan ini telah menambah koleksi ‘misterius’ yang diperkirakan dibuat antara 200 tahun dan 600 tahun sebelum Masehi. Kawasan penemuan ini ditetapkan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.


Sabtu, 11 Agustus 2012

Menyelamatkan Peradaban


Menyelamatkan Peradaban

Apa yang akan dilakukan manusia saat pusaka nenek moyang kini terancam oleh alam dan pembangunan?

OLEH TITANIA FEBRIANTI
FOTO OLEH DWI OBLO
Oktober 2011. Senja itu bayangan panjang pucuk pepohonan menari-nari di atas Candi Lumbung Sengi, Dusun Tlatar, Magelang, Jawa teng­ah. Candi ini tak lagi utuh. Di bawah kain biru yang ujungnya tertambat di batang pohon, belasan pekerja bermasker dan bermandikan peluh lalu-lalang membongkar candi nan sakral itu. Beberapa orang menuangkan tanah ke samping candi dengan ember hitam, yang lain bersusah payah memindahkan bebatuan. Tak jauh dari candi yang kini hanya sedikit lebih tinggi dari orang dewasa, enam batu bertatah mengantre dengan sabar di atas papan. Batuan itu menunggu disorong satu per satu ke atas truk di bawah tebing sisi selatan.

Berjarak tepat satu rentang lengan orang dewasa dari pojok candi di tenggara, tepian jurang sedalam lima lantai bangunan menunggui candi dengan setia. Nun jauh di bawah sana, aliran Kali Apu meliuk melarikan diri dari Gunung Merapi. Sementara itu, sang waktu pun berlari menuju musim pengujan. Setengah jam kemudian truk membawa pergi batu berukir cantik itu menjauhi sungai.

Bagi banyak orang, memindahkan candi adalah hal yang amat tabu. Akan tetapi para pekerja yang terengah-engah itu tahu, mereka harus berpacu dengan sang waktu.

Material lahar dingin dari letusan Gunung Merapi pada 2010 menghancurkan dam-dam di Kali Apu, menggerus dasarnya sedalam tiga hingga lima meter, dan menutup alirannya di beberapa bagian. Juga melumatkan talut beton di tebing Candi Sengi, tepat di belokan sungai.

Melalui perhitungan dan pengkajian yang alot, akhirnya para ahli arkeologi, geologi, budaya, juga pihak pemerintah setempat pun sepakat untuk menyelamatkan candi ini ke tempat yang lebih aman.

http://nationalgeographic.co.id/

Emas Tibet


Emas Tibet

Jamur obat yang sangat berharga di China memicu ledakan ekonomi di Dataran Tinggi Tibet.

OLEH MICHAEL FINKEL
FOTO OLEH MICHAEL YAMASHITA
Benda yang dicari OLEH Silang sambil merangkak di tanah, 4.700 meter di atas permukaan laut di Dataran Tinggi Tibet, sungguh ajaib.
Bagian yang berada di atas tanah berupa jamur kecil tanpa tudung. Hanya batang cokelat sekecil korek api, mencuat beberapa sentimeter di tanah becek. Sebelas jam sehari, dari awal Mei sampai akhir Juni, Silang Yangpi dan istrinya serta serombongan besar kerabat dan temannya merangkak di lereng gunung yang curam. Mereka mengais semak, ranting, bunga liar, dan rumput, mencari jamur kecil yang sulit ditemui.
Ketika Silang menemukannya, dia berteriak kegirangan. Istrinya, Yangjin Namo, bergegas menghampiri. Dengan sekop kecil, Silang menggali sekeliling batang itu dan secara hati-hati mengangkat tanahnya. Dia menyikat kotoran yang menempel. Di telapak tangannya ada sesuatu mirip ulat berwarna kuning terang. Mati. Di kepalanya menempel jamur cokelat pipih. Dari sakunya, Silang mengeluarkan kantong plastik merah. Dia memasukkan temuannya, lalu dengan hati-hati melipat kantong itu. Silang berusia 25 tahun; istrinya 21 tahun. Mereka punya seorang bayi perempuan. Jamur ulat adalah sumber sebagian besar pendapatan tahunan mereka.
Di seantero Dataran Tinggi Tibet, jamur ulat ini mengubah ekonomi pedesaan. Jamur ini memicu demam emas modern. Bahkan, saat Silang tiba di toko-toko yang gemerlap di Beijing, isi kantongnya bisa laku keras dengan harga lebih dari dua kali lipat emas dengan berat yang sama.
Jamur ini bernama yartsa gunbu. Nama dalam bahasa Tibet ini berarti “rumput musim panas, ulat musim dingin”, sekalipun secara teknis makhluk ini bukan rumput atau ulat. Makhluk ini sebenarnya larva beberapa jenis ngengat hantu yang hidup di dalam tanah dan terinfeksi spora jamur parasit Ophiocordyceps sinensis. Jamur ini menggerogoti tubuh sang ulat dan hanya menyisakan rangka luar yang utuh. Kemudian saat musim semi tiba, mekarlah batang cokelat atau stroma yang tumbuh di kepalanya. Ini hanya terjadi di padang rumput pegunungan tinggi yang subur di Dataran Tinggi Tibet dan Himalaya.

http://nationalgeographic.co.id/

Gannet Sang Penyelam Pemberani


Gannet Sang Penyelam Pemberani

Jago menyelam tetapi kikuk saat mendarat, induk penyayang namun tetangga yang galak--burung gannet utara berlimpah kontradiksi. Lama terikat dengan budaya maritim, burung ini sekarang berkembang biak pesat di sejumlah koloni yang padat di sekitar Atlantik Utara.

OLEH JEREMY BERLIN
FOTO OLEH ANDREW PARKINSON
Lima belas meter di atas Laut Utara yang kerap dilanda badai, sekelompok burung me­layang bersama. Saat hujan deras tiba, burung tersebut turun secepat kilat. Mereka menukik, sekelompok burung berbentuk trisula putih, menghunjam ke dalam ombak dengan hantam­an dan deburan keras. Beberapa saat kemudian mereka mengambang ke permukaan air, dengan ikan di dalam tenggorokannya. Mereka mengguncang kepala, menyeruak dari dalam air dengan sayap sepanjang dua meter, dan men­julang ke sarang di sisi tebing. Mereka mendarat dengan kikuk dan bertengkar dengan nyaring.
Satwa ini adalah burung gannet utara, pelaut yang mampu terbang jauh dan berlabuh sesuai musimnya, membentuk koloni yang penuh sesak. Sains menunjukkan, burung bernama ilmiah Morus bassanus ini memiliki penampilan bak persilangan camar dengan elang laut. Gannet—tampak elegan saat meluncur di angkasa dan tak berdaya di daratan—adalah unggas angkuh sekaligus anggun, teritorial dan lembut, dramatis dan jenaka. Mengikuti istilah yang diberikan naturalis Skotlandia, Kenny Taylor, “burung yang kontras.”
Pada 1913, perburuan selama sekian abad telah menyusutkan jumlahnya. Dahulu diper­kirakan cukup besar, mungkin hingga mencapai 100.000 ekor. Setelah seratus tahun berada dalam perlindungan, gannet menjadi salah satu cerita kesuksesan besar konservasi. Kini, terdapat 40 koloni di sekeliling pelabuhan Atlantik Utara dengan sekitar 400.000 sarang, ditambah puluhan ribu burung remaja dan individu yang belum mampu berkembang-biak.
Sebuah koloni yang besar berada di Hermaness, cagar alam di utara Shetland. Tempat ini adalah daerah paling utara di Inggris—di ujung dunia. Dengan tebing gneiss setinggi 150 meter di atas ombak yang bergolak dihiasi dengan pulau karang melengkung, lokasi ini kental dengan mitos. Saat mencapai tempat itu, dataran basah sekian kilometer panjangnya yang Anda lewati berubah menjadi jurang laut dan langit, tempat angin dan ombak memekik serta meraung.
Burung gannet mulai bersarang di tempat ini pada 1917. Saat musim panas, bulu mereka berguguran. Lokasi sarang favorit terletak di bagian tengah. Setelah ditempati, sarang itu dipertahankan dengan taruhan nyawa dan paruh yang mematikan.

http://nationalgeographic.co.id/

Mengejar Halilintar


Mengejar Halilintar

Menggunakan kamera beresolusi tinggi di belakang truknya, Tim Samaras memburu badai di kejauhan. Mampukah ia mengabadikan petir yang sedang beraksi?

OLEH GEORGE JOHNSON
FOTO OLEH CARSTEN PETER
Untunglah ada marka jalan bertakik di sepanjang bahu jalan, karena Tim Samaras tidak dapat terus  memperhatikan jalan.
Saat itu musim panas dan dia mengendarai mobil pikap Denali hitam besar yang penyok-penyok bekas hujan es batu. Mobil ini menarik sebuah trailer berukuran lima meter yang dilengkapi kamera berkecepatan tinggi dan peralatan elektronik lainnya. Sebuah komputer jinjing dipasang di sisi kanan kemudi, dan dengan satu tangan di kemudi dan satunya lagi di tombol bola gulir, Samaras memperhatikan sebuah peta radar cuaca di Oklahoma Panhandle. Sekumpulan warna—merah di tengah dikelilingi lapisan jingga, kuning, hijau dan biru—menunjukkan sebuah badai kilat yang sedang terbentuk di timur laut kota Boise.
“Beberapa petir hebat mulai terjadi,” katanya, ketika melihat beberapa silang kuning kecil di radar. Dia kembali melihat komputernya, di mana sebuah jendela sedang menelusuri posisi kami dengan GPS. Lalu terdengar suara roda beradu marka jalan yang bertakik, dan dia dengan tenang mengarahkan laboratorium berjalan ini kembali pada jalurnya.
Bersama serangga yang kerap menabrak kaca mobil dan retakan kaca yang perlahan semakin membesar, kami melewati kota Boise, mengikuti badai bergerak ke timur ke arah Guymon. Di depan kami, awan berbentuk kembang kol. Pertanda klasik adanya aliran naik udara hangat dan basah yang memisahkan butiran air bertenaga negatif dan partikel es bertenaga positif (tak ada yang tahu dengan pasti bagaimana). Lalu, menciptakan potensi berjuta voltase—seperti yang baru saja meledak di langit di hadapan kami.
“Apakah kamu barusan melihat serangan tadi?” tanya Samaras. Lalu, datang serang­an berikutnya, dan berikutnya. Dia menahan kacamata bacanya dengan gigi, yang dipa­kai ketika melihat radar, namun dilepasnya ketika melihat ke jalan. “Apakah kamu melihat bagaimana badai itu berpusat tepat di sana? Itulah yang kita inginkan.”

http://nationalgeographic.co.id/

Minyak Daun Cengkih Bisa Atasi Malaria


Minyak daun cengkih bersifat nonpolar dan mengandung gugus metoksin yang berfungsi untuk mematikan parasit Plasmodium.

rempahrempahHafidz Novalsyah (NGI)
Hingga saat ini, malaria masih menjadi penyakit global baik di negara maju maupun berkembang. Berdasarkan data dari WHO tahun 2010, sudah terdapat 81 juta kasus positif malaria dengan jumlah kematian 117.704 per tahunnya. Di Indonesia, sudah tercatat 544.470 kasus dengan jumlah kematian 900 kasus.
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles ini masih menjadi masalah utama sampai saat ini. Usaha penanggulangan penyakitnya pun juga belum optimal karena vektor malaria sudah resisten terhadap insektisida dan parasit serta resisten terhadap obat antimalaria komersial seperti kina dan klorokuin. Akibatnya, penyebarannya begitu cepat dan luas di dalam tubuh manusia.
Baru-baru ini, tiga peneliti dari kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menemukan obat antimalaria baru dari minyak daun cengkih. Tiga peneliti ini adalah Dhina Fitriastuti, Imelda Octa Tampubolon, serta Putri Ernia Wati. Menurut Dhina, selama ini minyak cengkih hanya digunakan untuk tujuan pengobatan gigi sebagai bahan anestesi gigi. Padahal, minyak  cengkih memiliki kandungan bahan aktif eugenol sebanyak 70-90% yang bisa diubah menjadi senyawa metoksin yang mematikan parasit malaria.
Minyak cengkih sendiri adalah produk alami yang tidak mahal dan mudah diperoleh di Asia Tenggara Minyak cengkih di Indonesia secara tradisional diproduksi melalui proses distilasi bunga, tangkai bunga, dan daun-daun pohon cengkih Euginia aromatica.
Kata Dhina, dibandingkan dengan dua tanaman obat yang memiliki aktivitas antimalaria yakni Garcinia dan Calophyllum, sintesis senyawa aktif berbasis alam dipandang lebih menguntungkan daripada isolasi senyawa aktif dari tanaman obat.
“Dengan antimalaria saat ini yakni klorokuin juga lebih efektif.  Minyak daun cengkih bersifat non polar dan mengandung gugus metoksin yang berfungsi mematikan parasitnya ,”kata Dhina di Yogyakarta, Selasa (31/7).
Lebih lanjut ia mengatakan, penelitian yang dilakukan terbagi menjadi dua tahap yakni sintesis dan uji aktivitas. Minyak daun cengkih pun diubah menjadi serbuk dan belum diujicobakan kepada manusia. Penelitian ini hanya menghasilkan senyawa aktif dan masih perlu diuji klinik lebih lanjut.
Atas penemuan ini, kelompok ini berhasil menyabet emas dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2012 Juli lalu.
(Olivia Lewi Pramesti)

http://nationalgeographic.co.id/

Rasa Lapar Membuat Otak Lalat Tetap Pintar Walau Tak Tidur

Seperti yang diketahui oleh yang pernah mencoba tetap terjaga setelah makan kenyang, makan bisa mendorong rasa kantuk. Penelitian baru pada lalat buah menunjukkan sebaliknya yaitu rasa lapar bisa saja menjadi cara untuk tetap bangun tanpa rasa pusing atau hambatan mental.

Lalat Buah

Para ilmuwan di Universitas Washington di St. Louis menemukan bahwa rasa lapar menyebabkan kebutuhan akan nutrisi menekan kebutuhan untuk tidur. Sama seperti manusia dan tikus, lalat buah tak dapat bertahan hidup tanpa tidur. Akan tetapi, pada lalat buah yang direkayasa untuk sensitif terhadap kekurangan tidur, rasa lapar bisa meningkatkan waktu bertahan hidup tanpa tidur hampir tiga kali lipat .

Para peneliti menunjukkan bahwa kemampuan untuk menahan efek kurang tidur terhubung dengan protein yang membantu otak lalat buah mengatur penyimpanan dan penggunaan lipid yang merupakan jenis molekul termasuk lemak seperti kolesterol dan vitamin yang dapat larut dalam lemak seperti vitamin A dan D.

"Obat-obatan umum yang digunakan untuk membuat orang tertidur atau membuat orang tetap bangun, semuanya ditargetkan pada sejumlah jalur-jalur di otak, semuanya berhubungan dengan transmisi neuro," kata Paul Shaw, PhD, asisten profesor neurobiologi dan anatomi. "Memodifikasi pemrosesan lipid dengan obat-obatan bisa memberikan kita sebuah cara baru yang lebih efektif atau lebih kurang efek sampingnya dalam menanggulangi masalah tidur."

Penelitian tersebut diterbitkan secara online pada tanggal 31 Agustus di PLoS Biology.

Penemuan tersebut menambah tantangan baru ke dalam hubungan rumit antara tidur dan metabolisme diet. Para ilmuwan mengetahui sekitar satu dekade lalu bahwa kekurangan tidur menyebabkan obesitas dan berperan dalam perkembangan diabetes dan penyakit koroner. Sampai saat ini, tak seorangpun telah menghubungkan antara gen yang terkait lipid dengan pengaturan kebutuhan tidur.

Clay Semenkovich, MD yang merupakan seorang ahli lipid Universitas Washington tapi tak secara langsung terlibat dalam penelitian itu mengatakan bahwa hasilnya cocok dengan pemahaman yang sedang berkembang bahwa organisme menggunakan lipid lebih dari sekedar penyimpanan tenaga.

"Semakin jelas bahwa lemak berfungsi sebagai molekul pemberi sinyal dalam berbagai konteks," kata Semenkovich, seorang Profesor Kedokteran Herbert S. Gasser. "Jika anda mengidentifikasi lipid yang terlibat dalam pengaturan tidur dan mencari cara untuk mengontrolnya, anda bisa mengurangi derita yang berhubungan dengan kekurangan tidur atau kebutuhan untuk tetap bangun."

Shaw menggunakan lalat buah sebagai model efek tidur pada organisme yang lebih tinggi. Dia merupakan salah satu di antara mereka yang pertama membuktikan bahwa lalat buah memasuki kondisi yang bisa dibandingkan dengan tidur, yang menunjukkan bahwa lalat buah memiliki periode tidak aktif di mana rangsangan yang lebih besar dibutuhkan untuk membangunkan mereka. Sama seperti manusia, lalat buah yang kurang tidur satu hari akan mencoba untuk menggantinya dengan tidur lebih banyak pada hari berikutnya, suatu fenomena yang ditunjukkan sebagai hutang tidur. Lalat buah yang kurang tidur juga menunjukkan performa yang kurang pada uji sederhana kemampuan belajar.

Penelitian di lab lain menunjukkan bahwa rasa lapar atau puasa menahan lapar, mengakibatkan waktu tidur berkurang. Penelitian yang lebih baru juga menunjukkan bahwa rasa lapar bisa mengubah tingkat aktifitas gen yang mengatur penyimpanan dan penggunaan lipid.

Laboratorium Shaw sebelumnya mendemonstrasikan bahwa lalat buah dengan mutasi pada gen waktu biologis mengakumulasi hutang tidur lebih cepat dan mulai mati setelah tetap bangun sekurang-kurangnya 10 jam. Matt Thimgan, PhD, seorang rekan peneliti pascadoktoral, melaporkan dalam sebuah surat kabar bahwa lalat buah yang kelaparan meluangkan lebih banyak waktu terbangun, dan lalat buah kelaparan dengan mutasi gen waktu biologis bisa bertahan hingga 28 jam tanpa tidur.

Para ilmuwan menguji lalat yang kelaparan dan kurang tidur dengan dua tanda akan hutang tidur yaitu enzim pada air liur atau saliva dan kemampuan lalat untuk belajar mengasosiasikan cahaya dengan rangsangan yang tidak menyenangkan. Kedua hasil uji menunjukkan bahwa lalat yang kelaparan tidak mengantuk.

"Dari perspektif evolusioner, hal ini masuk akal," kata Thimgan. "Jika anda kelaparan, anda ingin memastikan secara kognitif bahwa anda berada di atas permainan, untuk meningkatkan kesempatan anda menemukan makanan daripada menjadi makanan untuk orang lain."

Para ilmuwan menemukan sebuah efek yang mirip dengan kelaparan pada lalat buah di mana gen yang disebut lipid storage droplet 2 (LSD2) dinonaktifkan. Setelah kurang tidur, lalat buah dengan mutasi LSD2 kurang cenderung untuk tidur dalam waktu yang lama dan tetap mencetak nilai tinggi dalam tes belajar.

"Mutan LSD2 nampaknya secara konstan merotasi lipid melalui depot penyimpanannya dalam sel, menaruhnya ke dalam dan mengeluarkannya dengan sangat cepat," kata Thimgan. "Menonaktifkan LSD2 kelihatannya membuat sel kesulitan untuk menahan lipid dan menggunakannya dengan benar, dan kami pikir hal ini menganggu kemampuan sel-sel otak untuk merespon kekurangan tidur."

Para peneliti sedang berusaha mengidentifikasi lipid tertentu yang dipengaruhi hilangnya LSD2.

http://sainspop.blogspot.com/

Otak Kelelawar & Suara Yang Kita Fokuskan

Bagaimana anda tahu apa yang harus didengar? Di tengah-tengah kegaduhan pesta, bagaimana seorang ibu tiba-tiba fokus kepada suara tangisan seorang anak, walau bukan anaknya sendiri?

Otak Kelelawar & Suara Yang Kita Fokuskan

Bridget Queenan seorang kandidat doktoral neurosains di Pusat Medis Universitas Georgetown meneliti kelelawar berjenggot (Pteronotus parnellii) untuk membantunya memecahkan teka-teki ini.

Pada pertemuan tahunan Perhimpunan Neurosains di San Diego, Queenan akan melaporkan bahwa dia telah menemukan neuron-neuron dalam otak kelelawar yang nampaknya "menyuruh diam" neuron lainnya ketika suara komunikasi relevan datang. Proses tersebut menurut ibu Bridget bisa saja berlaku juga pada manusia, seperti yang diberitakan oleh e! Science News (14/11/10).

Dalam penyelidikannya, dia juga menemukan bahwa "beberapa neuron nampaknya tahu untuk berteriak lebih keras untuk melaporkan suara komunikasi dalam kegaduhan."

"Jadi sekarang kita bisa mulai menyimpulkan bagaimana sel-sel dalam otak anda mampu menangani lingkungan indera kompleks tempat tinggal kita," tambah ibu Queenan.

Untuk memahami fungsi pendengaran otak, kelelawar secara khusus merupakan hewan yang menarik untuk dipelajari karena hewan tersebut memproses suara lewat gema lokasi (menentukan lokasi sesuatu dengan mengukur waktu yang diperlukan oleh gema untuk kembali dari titik tersebut) yang merupakan sejenis sonar biologis. Kelelawar menghasilkan suara lalu mendengar gema tersebut yang dihasilkan ketika suara tersebut terpantul dari obyek-oyek di sekitarnya. Kelelawar menggunakan gema ini untuk mencari jalan dan untuk berburu.

Otak kelelawar tak hanya harus memproses aliran gema konstan tapi juga harus secara bersamaan memproses komunikasi sosial kelelawar, tutur ibu Queenan.

"Apa yang akan kita coba ketahui ialah bagaimana seekor kelelawar dapat terbang sembari menggema lokasi, mengeluarkan bunyi berciut dan mendengarkan suaranya sendiri yang terpantul balik di tengah-tengah koloni ratusan kelelawar yang juga menggema lokasi dan mungkin secara bersamaan mendengarkan kelelawar lainnya berkata 'hati-hati!' Kelelawar memang kadang kala mengeluarkan suara hati-hati," katanya. "Malahan kelelawar memiliki sekumpulan suara komunikasi: suara marah, suara peringatan, dan suara yang mengatakan tolong jangan sakiti saya."

Wilayah pemrosesan pendengaran dalam otak kelelawar lebih besar dari pusat-pusat lainnya, sama seperti pusat pemrosesan penglihatan pada manusia yang lebih besar. "Manusia utamanya beraktifitas dengan penglihatan jadi porsi besar dalam otak diperuntukkan bagi pemrosesan penglihatan. Kelelawar di lain pihak beraktifitas dengan suara," kata ibu Queenan.

Dalam studi ini, ibu Queenan beserta para koleganya menghadirkan berbagai kombinasi suara gema lokasi dengan berbagai suara komunikasi untuk membangunkan para kelelawar untuk melihat bagaimana neuron-neuron dalam otak kelelawar menangani bunyi hiruk pikuk ini. Para peneliti menemukan bahwa beberapa neuron kelelawar mengontrol aktifitas neuron lainnya ketika suara-suara penting dirasakan. Para peneliti ini juga menemukan neuron-neuron lain yang memperbesar persepsi komunikasi kelelawar dalam latar kegaduhan suara. Kerjasama kumpulan neuron ini memungkinkan kelelawar untuk mendengar apa yang perlu didengar.

"Semua organisme secara konstan terbebani dengan rangsangan-rangsangan yang datang seperti suara, cahaya, getaran dan lain sebagainya, dan sistem pancaindera kita harus menyortir rangsangan yang paling relevan untuk membantu kita bertahan hidup," kata ibu Queenan. "Sebagai manusia-manusia kita tak hanya sensitif terhadap tangisan seorang anak, tapi kita memperhatikan kilasan cahaya lampu ambulans walaupun kita sedang asik melakukan hal lain.

Ibu Queenan mengatakan bahwa tugas berikutnya ialah untuk merekam neuron-neuron pada kelelawar yang tak hanya terbangun tapi terbang.

http://gumc.georgetown.edu/
http://sainspop.blogspot.com/

Minum Air Laut? Kenapa Tidak?


Sistem ini menawarkan air bersih dalam jumlah yang lebih banyak namun menggunakan energi lebih kecil dalam proses pembuatannya.

desalinasiPabrik desalinasi konvensional. (Thinkstock)
Sekelompok tim peneliti asal Eropa berhasil mengembangkan teknologi desalinasi berbiaya rendah namun memiliki efisiensi tinggi dengan memanfaatkan energi sinar matahari. Seperti diketahui, desalinasi atau penyulingan merupakan cara yang paling dimungkinkan untuk mendapatkan air minum di negara yang panas dan kering padahal dikelilingi lautan atau samudra.

Salah satu metode penyulingan tradisional yang biasa digunakan adalah desalinasi berbasis osmosis terbalik (reverse osmosis/RO). Dengan metode ini, air didorong melalui membran penyaringan pada tekanan tinggi. Substansi yang tidak diinginkan yang ada di air tertahan oleh pori-pori di membran penyaringan. Namun demikian, desalinasi berbasis RO ini membutuhkan energi yang cukup besar untuk memberikan tekanan pada air laut. Sehingga, secara keseluruhan, proses penyilingan menjadi mahal dan boros energi, apalagi mengingat banyaknya air laut yang harus disuling.

Oleh para peneliti, metode penyulingan dimodifikasi. Untuk mengurangi biaya dan konsumsi energi, mereka menyediakan energi mekanik yang dibutuhkan untuk RO dengan sistem Organic Rankine Cycle (ORC) bersuhu rendah yang dikombinasikan dengan sel surya.

ORC sendiri merupakan siklus thermodinamik untuk memulihkan panas (umumnya panas buangan) dan mengonversikannya ke dalam bentuk energi yang lebih bermanfaat, misalnya listrik ataupun energi mekanik. Sel surya juga bisa memasok energi panas ke ORC, yang kemudian akan memproduksi energi mekanik untuk memberi tekanan pada air.

Sistem ini berhasil mengeliminasi kebutuhan penyimpanan energi dan menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi yang berarti menyediakan air segar dalam jumlah yang lebih banyak. Dan selain memutakhirkan teknologi penyulingan, peneliti juga mengamati dampak lingkungan dan juga sosioekonomi yang ditawarkan sistem baru ini dan kemudian mengembangkan strategi baru untuk menyediakan teknologi ini ke khalayak luas.

Dengan demikian, implementasi sistem RO-Solar-Rankine ini akan memungkinkan negara-negara seperti yang berada di kawasan Mediterania untuk memaksimalkan banyaknya energi surya yang mereda dapatkan untuk memproduksi air segar dari air laut yang jumlahnya juga sangat banyak.
(Abiyu Pradipa. Sumber: Phys.Org)