Sabtu, 11 Agustus 2012

Emas Tibet


Emas Tibet

Jamur obat yang sangat berharga di China memicu ledakan ekonomi di Dataran Tinggi Tibet.

OLEH MICHAEL FINKEL
FOTO OLEH MICHAEL YAMASHITA
Benda yang dicari OLEH Silang sambil merangkak di tanah, 4.700 meter di atas permukaan laut di Dataran Tinggi Tibet, sungguh ajaib.
Bagian yang berada di atas tanah berupa jamur kecil tanpa tudung. Hanya batang cokelat sekecil korek api, mencuat beberapa sentimeter di tanah becek. Sebelas jam sehari, dari awal Mei sampai akhir Juni, Silang Yangpi dan istrinya serta serombongan besar kerabat dan temannya merangkak di lereng gunung yang curam. Mereka mengais semak, ranting, bunga liar, dan rumput, mencari jamur kecil yang sulit ditemui.
Ketika Silang menemukannya, dia berteriak kegirangan. Istrinya, Yangjin Namo, bergegas menghampiri. Dengan sekop kecil, Silang menggali sekeliling batang itu dan secara hati-hati mengangkat tanahnya. Dia menyikat kotoran yang menempel. Di telapak tangannya ada sesuatu mirip ulat berwarna kuning terang. Mati. Di kepalanya menempel jamur cokelat pipih. Dari sakunya, Silang mengeluarkan kantong plastik merah. Dia memasukkan temuannya, lalu dengan hati-hati melipat kantong itu. Silang berusia 25 tahun; istrinya 21 tahun. Mereka punya seorang bayi perempuan. Jamur ulat adalah sumber sebagian besar pendapatan tahunan mereka.
Di seantero Dataran Tinggi Tibet, jamur ulat ini mengubah ekonomi pedesaan. Jamur ini memicu demam emas modern. Bahkan, saat Silang tiba di toko-toko yang gemerlap di Beijing, isi kantongnya bisa laku keras dengan harga lebih dari dua kali lipat emas dengan berat yang sama.
Jamur ini bernama yartsa gunbu. Nama dalam bahasa Tibet ini berarti “rumput musim panas, ulat musim dingin”, sekalipun secara teknis makhluk ini bukan rumput atau ulat. Makhluk ini sebenarnya larva beberapa jenis ngengat hantu yang hidup di dalam tanah dan terinfeksi spora jamur parasit Ophiocordyceps sinensis. Jamur ini menggerogoti tubuh sang ulat dan hanya menyisakan rangka luar yang utuh. Kemudian saat musim semi tiba, mekarlah batang cokelat atau stroma yang tumbuh di kepalanya. Ini hanya terjadi di padang rumput pegunungan tinggi yang subur di Dataran Tinggi Tibet dan Himalaya.

http://nationalgeographic.co.id/

0 komentar:

Posting Komentar