Para peneliti menunjukkan bahwa punahnya dinosaurus 65 juta tahun
lalu memberi jalan bagi mamalia untuk menjadi lebih besar sekitar
seratus kali lipat dari ukuran sebelumnya.
Penelitian ini merupakan yang pertama menunjukkan pola baru peningkatan ukuran tubuh mamalia setelah kepunahan dinosaurus.
"Pada dasarnya dinosaurus lenyap dan seketika itu tak ada yang lain
memakan tumbuh-tumbuhan. Itu merupakan sumber makanan lepas dan mamalia
mengambil kesempatan tersebut dan akan lebih efisien lagi menjadi seekor
herbivora jika memiliki tubuh besar," kata rekan penulis makalah Dr.
Jessica Theodor yang merupakan profesor di Bagian Sains Biologi di Universitas Calgary, seperti yang dilansir oleh EurekAlert (25/11/10).
Ibu Theodor mengatakan bahwa sebagaimana mengkonfirmasi pertumbuhan
dramatis ukuran mamalia setelah punahnya dinosaurus, studi tersebut
menunjukkan bahwa ekosistem mampu memulihkan diri cukup cepat.
"Dinosaurus punah 65 juta tahun lalu, dan dalam waktu 25 juta tahun
sistemnya dikembalikan kepada maksimum baru dalam hal ukuran tubuh hewan-hewan
yang ada pada waktu tersebut. Waktu yang dibutuhkan tersebut secara
geologi cukup pendek," katanya. "Hal tersebut merupakan evolusi yang
cepat."
Ibu Theodor mengatakan bahwa mamalia tumbuh dari ukuran maksimum sekitar
10 kg ketika hidup bersama dinosaurus menjadi maksimum 17 ton
sesudahnya.
"Tak ada yang pernah menunjukkan bahwa pola ini benar-benar ada.
Orang-orang berbicara tentangnya tapi tak ada seorang pun yang mundur ke
dalam waktu dan melakukan kalkulasi matematika," kata ibu Theodor
sebagai salah satu dari 20 peneliti internasional yang mengerjakan studi
tersebut.
Para peneliti tersebut melalui setiap periode waktu untuk mencari yang
terbesar di antara berbagai kelompok mamalia lalu memperkirakan massa
tubuh hewan tersebut.
Untuk mendokumentasikan seberapa besar pertumbuhan mamalia setelah
"berkurangya kompetisi" karena kepunahan dinosaurus, para peneliti
mengumpulkan data tentang ukuran maksimum kelompok-kelompok utama
mamalia darat di setiap benua, termasuk Perissodactyla yaitu hewan berkuku ganjil seperti kuda dan badak; Proboscidea yang termasuk gajah, mamut dan mastodon; Xenarthra, pemakan semut, kungkang pohon, dan armadillo; begitu juga dengan sejumlah kelompok lain yang punah.
Hasilnya memberikan petunjuk seperti faktor apa yang membatasi ukuran
mamalia di darat; jumlah ruang yang tersedia untuk masing-masing hewan
dan iklim di tempat mereka tinggal. Semakin dingin iklimnya semakin
besar mamalia tumbuh karena hewan yang berukuran besar menyimpan panas
dengan baik. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa tak ada satu kelompok
mamalia mendominasi golongan ukuran terbesar karena sebenarnya mamalia
terbesar termasuk pada kelompok-kelompok berbeda sepanjang ruang dan
waktu.
Studi ini dipublikasikan di jurnal Science.
http://www.sciencemag.org/content/330/6008/1216.abstract
Rabu, 08 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar