Teh telah terbukti sebagai minuman antioksidan. Namun, konsumsi teh tidak selalu baik untuk kesehatan. Apa yang biasanya Anda pilih untuk menemani waktu santai atau setelah makan. Segelas teh dingin atau air tawar?
Sebuah penelitian baru yang dilaporkan olehHealth News Daily menunjukkan bahwa mengonsumsi es teh ternyata berisiko menyebabkan batu ginjal. Penelitian dilakukan oleh Loyola University Medical Center. Mereka menjelaskan bahwa teh yang disajikan dingin mengandung oksalat tinggi. Oksalat ini menyebabkan pembentukan kristal kecil yang terbentuk dari mineral dan garam. Tidak hanya teh yang mengandung oksalat, jenis makanan lain seperti bayam, cokelat, dan kacang-kacangan, juga termasuk dalam daftar makanan tinggi oksalat.
Meskipun kristal tidak berbahaya, namun para peneliti mengatakan bahwa penumpukan kristal sangat mungkin terjadi. Selanjutnya ini akan mengganggu aliran air kemih dari ginjal ke kandung kemih, yang menyebabkan sakit parah.
“Bagi orang yang memiliki kecenderungan gangguan fungsi ginjal, es teh tidak dianjurkan sama sekali,” kata Dr. John Milner, asisten profesor urologi di Loyola University Chicago Stritch. “Seperti banyak orang, saya juga sangat menikmati es teh saat udara panas, tapi jangan berlebihan.”
Sementara, Dr. dr. Parlindungan Siregar, SpPD-KGH, dari Bagian Ginjal dan Hipertensi Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran UI, mengatakan bahwa risiko pembentukan batu berkurang dengan asupan harian kopi berkafein dan tanpa kafein sebesar 10%, teh 14%, dan anggur 39%. Jus buah jeruk cocok untuk pencegahan batu kalsium oksalat, asam urat, dan batu sistin.
Risiko pembentukan batu secara nyata meningkat sebesar 35% karena konsumsi jus apel dan 37% untuk jus grapefruit. Minuman cola secara signifikan telah terbukti meningkatkan eksresi urine oksalat pada pria dan wanita. Konsumsi bir mengakibatkan penurunan pH urine dan peningkatan ekskresi urine asam urat. Kuat hubungan antara jumlah konsumsi minuman ringan (yang diasamkan dengan asam fosfat) dan terulangnya pembentukan batu kemih.
Efek alkalizing karena kandungan bikarbonat tinggi pada air mineral bisa dipakai dalam pengobatan kalsium oksalat, asam urat, dan batu sistin, tetapi kontraindikasi pada batu struvite. Jika komposisi batu sejauh ini tidak diketahui, minuman air mineral ini cocok karena rendahnya kandungan garam mineral dan bikarbonat.
Sebagaimana diketahui, dehidrasi merupakan salah satu penyebab kerusakan ginjal. Untuk menghindari dehidrasi, mengonsumsi air putih tetaplah merupakan pilihan yang terbaik. Jangan lupa, anjuran untuk selalu minum air putih 8 gelas setiap hari, untuk menghindari kerusakan ginjal. (*)
http://intisari-online.com/
0 komentar:
Posting Komentar