Mendekatkan kedua kaki menghasilkan panas skrotum yang tak diinginkan ketimbang panas laptop itu sendiri.
Jika para pria bisa mencari cara untuk mengoperasikan komputer laptop
dengan kaki agak terbuka, mereka mungkin bisa membatasi resiko
ketidaksuburan, menurut temuan penelitian baru.
Memposisikan kaki tetap renggang ketika menggunakan laptop tidak akan
menghasilkan panas berlebihan pada bagian skrotum ketimbang mendekatkan
kedua kaki, para ilmuwan melaporkan temuan tersebut lewat internet di Fertility and Sterility pada tanggal 8 November 2010. Menempatkan pelindung di bawah laptop nampaknya tidak membantu mengatasi panas tersebut.
Skrotum yang panas bukan bahan tertawaan. Testis pada umumnya 2 atau 4
derajat Celsius lebih dingin dari temperatur standar tubuh yang
merupakan lingkungan unik kondusif terhadap sifat pembelahan cepat
sel-sel sperma. Memanaskan bagian tersebut bisa memicu tekanan
oksidatif, memperlambat gerakan sperma dan mengurangi kemampuan mereka
untuk membuahi sebuah telur selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan,
kata Edmund Sabanegh yang merupakan seorang urolog di Klinik Cleveland
di Ohio. Demikian seperti yang dikutip dari ScienceNews, (10/11/10).
Dalam studi baru tersebut, urolog Yefim Sheynkin dari Universitas Stony
Brook di New York dan para koleganya mendaftarkan 29 pria berumur 21
hingga 35 tahun untuk berpartisipasi dalam tiga tes di mana setiap pria
mengoperasikan sebuah komputer laptop di atas pahanya selama satu jam.
Tes pertama memerlukan pendekatan kedua paha ketika menggunakan laptop
tersebut. Tes kedua membutuhkan posisi yang sama tapi dengan pelindung
terpasang di bawah laptop. Tes ketiga memperkenankan para pria untuk
meregangkan kaki mereka pada sudut 70 derajat ketika mereka menggunakan
laptop dengan pelindung untuk menahan laptop yang cukup lebar untuk
menjangkau kedua kaki dan menstabilkan komputer itu.
Setiap pria menyelesaikan ketiga tes tersebut, tapi hanya melakukan satu
tes per hari. Sebelum setiap eksperimen, sensor-sensor merekam
temperatur skrotum tiap-tiap relawan dan merekam setiap perubahan selama
sesi tes.
Penggunaan laptop pada ketiga tes meningkatkan temperatur skrotum pria
secara signifikan dari waktu sebelum tes, tapi menjaga kaki tetap
terbuka membatasi kenaikan ini sekitar 1,4 derajat Celsius selama waktu
tes. Ketika kaki dirapatkan temperatur naik 2,2 derajat jika menggunakan
pelindung dan 2,3 derajat tanpa pelindung.
Lebih lagi, butuh waktu rata-rata 28 menit bagi temperatur skrotum untuk
naik 1 derajat Celsius ketika para pria meregangkan kaki mereka, tapi
hanya 14 menit untuk meningkatkan temperatur seperti itu ketika mereka
mendekatkan kaki mereka dengan pelindung dan 11 menit tanpa pelindung.
"Mendekatkan kaki seperti kebanyakan orang menggunakan laptop memang
nampaknya merupakan yang terburuk," tutur Sabanegh. "Hal ini sangat
masuk akal."
Pelindung laptop yang juga disebut laptop pads atau trays
dijual di internet dan di toko komputer atau alat-alat perkantoran
walaupun pada umumnya tidak begitu protektif, kata Sheynkin. Dia
merekomendasikan bahwa para pria menempatkan laptop di atas meja yang
memungkinkan mereka untuk bebas menggerakkan kaki mereka dan menghindari
terjebak pada posisi tunggal untuk periode yang cukup lama.
Sabanegh mengatakan bahwa banyak pria sudah memahami resiko peningkatan
temperatur skrotum. Walaupun panas seperti itu tidak selalu menjadi
masalah utama bagi pasangan yang memiliki masalah kesuburan, itu
merupakan bagian konseling. "Aku akan mengatakan kepada mereka, 'Cobalah
untuk menjadi sehat di segala bidang yang bisa anda lakukan.' Hal itu
berarti berhentilah menaruh laptop pada pangkuan anda, berhentilah
menggunakan bak mandi panas dan hal lain seperti itu."
http://www.fertstert.org/article/S0015-0282(10)02689-0/abstract
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar